Senin, 07 Desember 2009

Perawatan Karburator Motor

OTOMOTIFNET - Saat ini, cukup banyak motor menggunakan pengabut bensin tipe vakum, karena membuat konsumsi bahan bakar lebih irit dibandingkan karburator terdahulu yang konvensional.

Namun, tetap seperti karburator pada umumnya, kebersihan jeroan pencampur bensin dan udara ini mesti dijaga. Eits, jangan asal bongkar karburator tipe ini, sebab ada yang bisa bikin peranti ini tak bekerja optimal.

GETAS

Jika dilihat sepintas, bentuk karburator vakum tak jauh berbeda dibanding model lama. Namun, di atas skepnya terdapat penutup hitam dan tidak ada kabel gas yang terhubung dengannya. Nah itulah bagian yang disebut vakum.



Ini bagian yang memegang peranan penting, di dalamnya ada membran yang berfungsi menggerakkan skep (gbr.1). Jika ingin membersihkan karburator seperti ini sebaiknya menggunakan bensin saja. “Jika menggunakan carburator cleaner, bahannya terlalu keras buat membran yang di bagian atas,” terang Ade Rahmat, dari bengkel OSS, di kawasan Jln Panjang, Jakbar.

Tetapi,kalau tidak membongkar karburator, tidak usah ragu menyemprotya dengan carburator cleaner. Lakukan seperti biasa saja, semprotkan dari lubang venturi, sambil mesin dihidupkan dan digas agar skep membuka.

Tetapi kalau sudah dibongkar dan ingin dibersihkan membrannya, gunakan bensin saja, lalu bersihkan dengan kuas. Sementara bagian lainnya, seperti spuyer-spuyer sama seperti karburator bukan vakum (gbr.2).

Ada hal lain yang harus diperhatikan kala akan memasang kembali membran ini sesudah dibersihkan. “Perhatikan bagian pinggir yang terjepit, alurnya mesti pas tidak boleh ada yang meleset ke luar atau mengkerut (gbr.3),” tutur Ade.

Jika alurnya tak pas, maka gerakan skepnya tidak akan optimal, karena tingkat kevakumannya berubah. “Skepnya mengandalkan tingkat kevakuman dari intake manifold,” katanya.

Ada karburator yang sejak awal terpasang terkadang sudah tidak pas. “Kalau seperti ini mesti diganti saja,” tutur Ade. Tetapi kejadian seperti itu cukup jarang terjadi.

Namun, ada juga yang baru ketahuan getas kala sudah dibuka. “Karena pemakaian cukup lama, bisa membuat membran ini getas di bagian atasnya (gbr.4),” tutur lelaki yang dikaruniai dua orang anak itu. Sebaiknya segera diganti jika menemui kondisi seperti ini.

Untuk harga membran ini dijual berkisar Rp 35-50 ribu. Seperti membran karburator Suzuki Satria FU yang dibanderoli Rp 35 ribu.

Sumber :

http://kompas.com



Gbr 1

Gbr 2

Gbr 3

Perawatan Ban Motor

Perawatan ban motor sangatlah penting dan wajib bagi para pengendara sepeda motor. Perawatan ban motor selain berguna untuk menjaga keselamatan si pengendara, juga berguna untuk menghemat anggaran biaya pengeluaran. Cara perawatan yang dimaksud adalah sebagai berikut.


Langkah ke-satu periksa tekanan ban motor.
Tekanan udara ban sangat mempengaruhi keseimbangan dan stabilitas laju sepeda motor, usahakan untuk melakukan pengisian tekanan sesuai dengan anjuran yang ditetapkan.

Langkah ke-dua pasang ban yang sesuai ukuran.
Jangan pernah memakai ukuran ban yang berbeda dari ukuran velg. Karena selain mempengaruhi keseimbangan dan stabilitas laju sepeda motor, juga dapat mengakibatkan cepat terjadinya kebocoran atau robeknya ban dalam maupun ban luar motor.

Langkah ke-tiga periksa kebocoran pentil.
Periksa kebocoran pada pentil, dengan cara lepaskanlah tutup pentil dan taruhlah air sabun di atas lubang pentil. Apabila air sabun membentuk gelembung udara, maka bisa dipastikan pentil tersebut bocor.

Keraskanlah pentil tersebut dengan menggunakan alat pengencang pentil yang ada di tutup pentil. Namun apabila masih bocor, pentil tersebut berarti rusak dan harus diganti dengan yang baru.

Langkah ke-empat periksa kebocoran ban.
Perhatikan apakah ban terkena paku atau benda-benda tajam lainnya. Jika tidak terlihat untuk memeriksanya coba lakukan seperti cara memeriksa kebocoran pentil.

Langkah ke-lima kondisi ban aus secara tidak normal.
Periksalah apakah tekanan ban sudah benar. Karena jika grip atau telapak telah aus, ban akan menjadi mudah tertusuk dan rusak. Tekanan ban harus disesuaikan dengan beban pada sepeda motor. Beban yang berlebihan pada sepeda motor, dapat meyebabkan cepatnya kerusakan dan aus pada ban motor.

Langkah ke-enam cermati kondisi perjalanan.
Sesuaikan ban dengan kondisi jalan yang dilewati, dan hindari jalan yang rusak atau berlubang. Selain itu kecepatan motor juga berpengaruh terhadap daya tahan dari ban motor. Periksa sisi luar dari ban, untuk menjaga keselamatan. Usahakan setiap 10.000 km keseimbangan dan kelurusan ban harus diperiksa. Terutama bagi motor yang sering digunakan dengan kecepatan tinggi.

Selain itu pula suhu dan cuaca juga dapat mempengaruhi awet atau tidaknya ban. Kondisi jalan yang panas menyebabkan usia ban bertambah lebih pendek dibandingkan musim hujan. Selain itu cara memulai jalan yang mendadak dan pengereman yang mendadak, juga berpengaruh besar pada daya tahan ban.

Jagalah keselamatan berkendara dan rawatlah motor anda sedini mungkin, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan.

Perawatan Ban Bocor Motor

Sering kali kita mengalami perjalanan dan tiba-tiba mendadak berhenti dikarenakan
ban kendaraan kita bocor ketusuk paku dan semacamnya. Seperti biasa kita langsung menuju
tukang tambal ban lalu kita lihat yang dilakukan tukang tambal ban yaitu dengan menusuk
bagian yang bocor dengan alat yang lebih besar daripada lubangnya maka terjadi kerusakan
pada ban.
Kerusakan yang terjadi pada ban yaitu bahan karetnya dengan anyaman benangnya
sampai anyaman kawatnya menjadi sobek dan putus berantakan sehingga menyebabkan
ban kita semakin lemah. Memang untuk pertama kali tambalan mungkin masih bisa bertahan
hingga beberapa minggu namun jika terjadi kebocoran kembali maka ban kita sudah tidak
layak pakai. Jika sudah seperti ini maka biaya yang kita keluarkan jadi lebih besar dari biaya
tambal ban.
Setelah dibolongin, tali serabut disumbatkan ke bolongan ban dengan regangan yang cukup
potensial untuk semakin merusak ban.
Berikut ini cara merawat ban kendaraan dengan mudah, hemat waktu, hemat biaya :
1. Pompa sampai penuh lalu putar perlahan sambil disirami air. Setelah tampak
gelembung udara pertanda bocornya, tandai daerah bocor (sebaiknya lingkari pake
tip-ex).
2. Cucilah hingga bersih daerah bocor itu lalu dilap dengan lap kering. Setelah kering
tetesi dengan sejenis lem power (power glue) sehingga lem meresap ke dalam lubang.
3. Bantulah dengan menusuk-nusukkan benda lancip seperti paku yang bersih ke lubang
agar lem lebih lancar masuk. Lalu tunggu kering selama beberapa menit.
4. Lalu pompa lagi dan pekerjaan menambal selesai.

Keuntungan dari menggunakan metode ini adalah sebagai berikut :
(1) Kuat dan anti gagal. Daya adesif lem power lebih tinggi dibanding daya kohesif
karet sendiri sehingga titik ini menjadi lebih kuat daripada bagian yang lain.
Tidak ada bagian yang mungkin copot atau terpental, karena hanya
menggunakan lem.
(2) Tidak terjadi pelemahan pada jaringan ban.
(3) Tidak menambah massa yang mempengaruhi balancing.
(4) Tidak akan pernah membutuhkan ban dalam sepanjang umur ban.
(5) Menggunakan ban dalam menambah biaya, menambah rumit setting roda,
keandalan yang lebih rendah dan risiko kegagalan yang jauh lebih tinggi.
(6) Tidak tergantung pada orang lain dan tukang tambal ban maupun alat-alat yang
lebih rumit. Dapat dilakukan sendiri dengan mudah, cukup bermodalkan sebuah
lem power Rp.1000 saja, dan satu pompa sepeda anak-anak di rumah.
(7) Biaya yang jauh lebih rendah. Satu tabung kecil lem power dapat menambal
puluhan titik bocor.
Kondisi ban tetap utuh, seolah-olah ban tidak pernah mangalami bocor. Tidak
merusak jaringan karet, benang dan kawat ban.
Selamat mencoba!!!!

Perawatan Cakram Motor

Mobil-mobil baru sekarang ini boleh dibilang sudah menggunakan Rem Cakram, terutama bagian depan. Ada pula yang keempat roda sudah dilengkapi sistem itu.

Perangkat utamanya terdiri dari piringan cakram dan Kampas Rem (brake pad) yang digerakkan oleh kaliper. Sebagai 'perpanjangan tangan' sistem hidraulis rem, kaliper memiliki ujung pada piston penekan. Desainnya (bentuk dan dimensi) utamanya menyesuaikan ruang sesuai mounting rem mobil tertentu. Jadi, jika kaliper tidak ada istilah universal alias bisa dipakai mobil jenis apa saja.

Untuk bikin pakem rem, biasanya karena mesin sudah dimodifikasi dengan melebarkan diameter cakram dan luas permukaan Kampas Rem. Dengan memperbesar Kanvas Rem, sudah pasti hal itu membutuhkan jumlah piston yang memadai.

Nah, piston pada kaliper suka disebut pot. Di pasaran tersedia 5 jenis pot, dimulai dari tunggal (single pot), 2 pot, 4 pot, 6 pot, dan 8 pot. Adapun yang single dan double pot adanya cuma versi OEM.

Terpenting lagi, bila Rem Cakram yang sudah memakai sistem disc brake tidak dirawat, nyawa taruhannya. Nih, langkah perawatannya dan bisa dikerjakan sendiri.

1.Disc cleaner
Setiap menempuh 10.000 km bersihkan debu-debu dengan disc cleaner berupa cairan dengan cara disemprot. Debu dan kotoran akan rontok. Untuk hasil maksimal, setelah disemprot, lap dengan kain.

2. Ampelas dan bubut
Biasanya bila sudah menempuh 100.000 km, selain sil-sil rem diganti, Kanvas Rem dan cakram diampelas agar permukaan tetap rata. Bisa juga jarak tempuh di bawah itu bila rem sudah menimbulkan bunyi decit lantaran Kampas Rem Cakram sudah tipis, berdebu atau permukaan cakram tidak rata. Lihat Cakram Motor dan Kanvas Kopling.

Jika cakram yang tidak rata, diatasinya dengan dibutut. Tapi ingat batas maksimumnya, bila sudah terlalu tipis atau retak, cakram sebaiknya diganti.

3. Minyak rem
Isi dan ganti setiap menempuh 20.000 km. Minyak rem yang terlalu lama, kandungan airnya makin tinggi, apalagi kualitas minyak rem kurang bagus. Hasilnya, titik didih kian rendah mengakibatkan performa rem tidak bagus. Lihat Kampas Rem Cakram

4. Kualitas minyak rem
Pada kemasan minyak rem ada tulisan DOT (Department of Tranportation) dibarengi dengan angka, itu menunjukkan tingkat kekentalan dan titik didihnya. Semisal DOT 3, 4, dan 5, sama dengan perbedaan kaliper rem 4 sampai 8 pot. Semakin tinggi spek pot, pemakaian minyak remnya menggunakan DOT yang tinggi.

Untuk rem standar bisa menggunakan DOT 3 atau 4. Lain jika sistem penghenti laju sudah dimodifikasi untuk mengimbangi tenaga mesin yang besar, pakai DOT5 karena bahannya menggunakan silikon. Selain titik didih tinggi, tidak mudah menguap. (Rudy)

sumber: Kompas.com